Detective Conan
a. Shinichi Kudo, Seorang Detective SMA yang Terkenal
Shinichi Kudo adalah detective SMA yang terkenal karena analisis-analisis jitunya. Kepolisian Jepang kerap kali menggunakan jasanya untuk membongkar kasus-kasus sulit untuk diusut. Tak heran jika Shinichi dijuluki sebagai The Savior of the Police Force atau penyelamat polisi Jepang. Kemampuannya dalam menganalisis kasus-kasus kejahatan sangatlah hebat. Karena ia sangat gemar membaca Novel dan buku-buku misteri, khususnya Sherlock Holmes,ia Shinichi menjadi sangat terinspirasi dengan kehebatan Sherlock Holmes, dan itu membuatnya terjun sebagai detective.
Sherlock Holmes adalah detective fiktif berkebangsaan Inggris yang diciptakan oleh Sir Arthur Conan Doyle. Sherlock Holmes biasanya ditemani oleh rekannya Dr. Watson dalam petualangannya. Sherlock Holmes adalah detective yang terkenal dengan kepandaiannya dalam memecahkan kasus. Ia menyebut dirinya sendiri sebagai “Detective Konsultan”. Ia juga bisa memecahkan suatu kasus tanpa harus meninggalkan rumahnya.
Selain jatuh hati pada tulisan-tulisan Sir Arthur Conan Doyle, Sinichi juga menggemari sebuah olahraga, yaitu sepak bola. Di sekolahnya, SMA Teitan, Shinichi bergabung dalam tim sepak bola sekolahnya, sebagai pemain tengah. Banyak yang mengakui bahwa kemampuan Shinichi sebagai pesepak bola tak kalah dengan pemain tim nasional Jepang. Hanya saja, dia memilih mengundurkan diridari tim sepak bola sekolah dan enggan merintis karir sebagai pesepak bola professional. Ia menyukai sepak bola semata-mata untuk melatih refleksnya. Prinsipnya itu tak lain dan tak bukan dilatar belakangi oleh kecintaannya pada pencapaian Sherlock Holmes. Holmes berlatih memanah untuk mengasah kemampuan detective-nya. Jadi, boleh dibilang semua prestasi atau kebolehan yang dilakukan Holmes akan ditiru oleh Shinichi. Termasuk kemampuan dalam berdiplomasi. Shinichi juga dikenal fasif berbahasa Inggris.
Dibidang olahraga dan diplomasi, mungkin Shinichi-lah juaranya didalam kelasnya. Tetapi dibidang lainnya seperti seni music, Shinichi tak memiliki kemampuan menyanyi yang memadai. Meski demikian, ia tak bisa dikatakan buta nada, karena sedikit banyak ia tahu tentang not-not music. Sebagai seorang detective, Shinichi menggenggam impian selangit, yaitu menjadi The Sherlock Holmes of the Heisei Era. Heisei era adalah nama zaman di Jepang yang dimulai dari 8 Januari 1989 sampai sekarang. Heisei Era dimulai setelah Kaisar Akihito naik tahta, menggantikan Kaisar Hirohito yang meninggal pada 7 Januari 1989.
Shinichi memang terkesan cuek. Tapi setiap kali orang membutuhkannya, ia selalu siap sedia untuk membantu. Wajarlah jika ia disukai banyak orang, khususnya para wanita. Kendati digilai oleh banyak wanita, Shinichi hanya mencintai seorang wanita yang sama-sama bersekolah di SMA Teitan. Dia adalah Ran Mouri. Sejak awal episode, tahu-tahu mereka berdua sudah berpacaran tanpa dijelaskan siapa dahulu yang menyatakan cinta.
Gaya berpacaran mereka penuh dengan warna. Sedikit-sedikit cekcok, tapi mereka selalu bisa mengakhirinya dengan canda dan tawa. Memang unik, bahkan terkadang, Ran menunjukkan jurus karatenya dihadapan Shinichi. Maklumlah, Ran adalah jagoan karate disekolahnya.
Suatu hari Shinichi mengajak Ran untuk jalan-jalan ke taman hiburan yang bernama “Tropical Land” untuk merayakan kemengangan Ran pada kejuaraan karate Metropolitan. Celakanya, ketika mereka naik Roller Coaster di wahana Mystery Coaster, Shinichi dan Ran menemui peristiwa mencengangkan. Salah satu penumpang roller coaster mendadak tewas dengan kepala terpenggal. Para penumpang lainnya mengira laki-laki yang tewas mengenaskan itu menemui ajal akibat kecelakaan pada saat bermain roller coaster. Namun,Shinichi berpendapat lain, ia mencium adanyaindikasi pembunuhan. Berdasarkan penemuan alat bukti dan olah TKP, Shinichi menuding salah seorang penumpang perempuan sebagai tersangka pembunuhan. Di dalam tas perempuan itu ditemukan sejumlah barang bukti yang menguatkan dugaan Shinichi. Dan ternyata dugaan itu benar. Perempuan itu membunuh korban dengan keji karena merasa cintanya telah dikhianati. Yang ternyata korban itu adalah mantan kekasihnya. Meski tersangka pembunuhan telah diringkus, namun Shinichi mencium gelagat mencurigakan dari 2 lelaki yang juga ikut menaiki roller coaster. Ia merasakan hawa pembunuhan yang luar biasa dari kedua laki-laki berjas hitam itu.
Benar saja, dugaan Shinichi tidak meleset. Ketika akan meninggalkan taman hiburan, ia melihat keganjilan dari gerak-gerik salah satu dari laki-laki itu. Dia pun memutuskan untuk buru-buru meninggalkan Ran dan membuntuti kemana dan apa tujuan laki-laki misterius itu. Pada saat itu, Ran memiliki firasat buruk terhadap Shinichi, Ran khawatir jika dia tak dapat bertemu lagi dengan Shinichi.
Shinichi sangat berhati-hati sekali mengintai pergerakan laki-laki yang dicurigainya tersebut. Di sebuah lapangan kosong, ia memergoki laki-laki itu sedang bertransaksi dengan seorang Bos yang terjerat kasus penyelundupan senjata. Bo situ memberikan uang 100juta Yen sebagai uang suap untuk menghilangkan barang bukti. Karena terlalu asyik mengamati dan mendokumentasiproses transaksi gelap tersebut, membuat Shinichi kehilangan kewaspadaannya. Dari arah belakang, tiba-tiba kepalanya dipukul dengan pipa besioleh laki-laki berjas hitam itu.
Yang memukul Shinichi adalah Gin, petinggi Black Organization. Bersama dengan Vodka, Gin meminumkan racun mematikan kepada Shinichi. Racun tersebut berfungsi untuk memusnahkan tubuh manusia tanpa bekas. Hal tersebut dilakukan untuk menghilangkan bukti transaksi illegal yang mereka lakukan.
b. Shinichi Mengecil
Gerombolan Black Organization itu kemudian meninggalkan Shinichi yang sudah mereka anggap mati. Namun, obat APTX 4689, hasil penemuan dari Shiho Miyano alias Ai Haibara yang dirancang untuk membunuh orang tanpa bekas, tidaklah berhasil, Shinichi tidak meninggal, tetapi Shinichi hanya berubah wujud menjadi seorang anak kecil yang kehilangan identitas.
Ketika itu Shinichi ditemukan oleh polisi. Ia pun dilarikan kerumah sakit akibat pendarahan dikepalanya. Saat dimintai keterangan, Shinichi berusaha memberikan kesaksian atas peristiwa yang baru saja menimpanya. Namun polisi mengira Shinichi hanya mengada-ada saja. Wajarlah jika polisi sulit mempercayai pengakuan Shinichi karena dirinya memiliki fisik anak-anak. Ia memilih lari dari pengamanan polisi, karena polisi berniat untuk menitipkannya ke tempat penitipan anak. Mereka mengira tersesat atau kabur dari rumahnya. Sadar bahwa racun yang ia tenggak adalah penyebab menyusutnya ukuran tubuhnya, Shinichi pun melarikan diri menuju rumah tetangganya yang telah pension dari dunia riset, yaitu professor Agasa. Walaupun sudah pension, namun tetap saja ia aktif meneliti dan menciptakan penemuan-penemuan berupa alat-alat unik dan canggih. Shinichi menceritakan kepada professor Agasa apa yang telah terjadi pada dirinya, termasuk racun yang telah masuk ke dalam tubuhnya. Professor Agasa memberitahu Shinichi bahwa yang telah mencekoki racun kepadanya itu adalah komplotan Black Organization. Sang professor memperingatkan kepada Shinichi, agar tidak membocorkan kasus yang dialaminya kepada siapapun, termasuk Ran. Karena, jika hal tersebut sampai diketahui banyak orang, maka organisasi jubah hitam tak segan-segan untuk membunuh Shinichi, keluarga, dan orang-orang terdekatnya. Shinichi pun bersedia untuk membungkam mulutnya. Ia bertekad untuk membongkar kejahatan sindikat organisasi jubah hitam.
Saat asyik berdiskusi dengan professor Agasa mengenai racun APTX 4689 dan semua yang menyangkut dengan organisasi jubah hitam, tiba-tiba saja Ran menyambangi rumah professor Agasa. Ia datang untuk mencari Shinichi. Ran khawatir terhadap Shinichiyang tak kunjung ia temui sejak pulang dari taman hiburan. Shinichi yang telah berubah wujud menjadi anak kecil pun harus bersembunyi agar keberadaannya tak diketahui oleh Ran. Tapi keberadaan Shinichi akhirnya diketahui oleh Ran. Dalam kondisi terjepit itulah, Shinichi mendapati buku Sherlock Holmes karya Sir Arthur Conan Doyle dan buku-buku detective lainnyakarya novelis Jepang bernama Edogawa Rampo yang tersusun dalam rak buku milik professor Agasa. Secara spontan, Shinichi menggabungkan kedua nama pengarang legendaries itu menjadi Conan Edogawa, dan mengaku kepada Ran sebagai anak kelas 1 SD. Itulah asal-usul Shinichi memilih nama Conan Edogawa yang berawal dari sebuah kebetulan.
Edogawa Rampo adalah penulis Jepang yang lahir pada 21 Oktober 1894 dan wafat pada 28 Juli 1965. Ia dikenal sebagai pengarang cerita detective dari zaman kaisar Taisho sampai kaisar Showa atau Hirohito.setelah perang dunia kedua, ia popular dengan sebutan kritikus cerita detective yang produktif. Karena kecemerlangan kiprahnya tersebut, Edogawa Rampo sempat menjabat sebagai ketua Perkumpulan Penulis Misteri Jepang yang pertama.
Shinichi juga menyukai karya-karya Edogawa Rampo. Mungkin karena kegemarannya melahap kisah-kisah detective, Shinichi bisa dengan cekatan membongkar kasus kriminal.
Setelah Ran mengetahui keberadaan Conan yang sebenarnya adalah Shinichi, maka professor Agasa pun mengambil keputusan kilat. Dia menginformasikan kepada Ran bahwa Conan adalah saudara jauhnya yang baru saja mengalami kecelakaan di luar negeri, dan harus dirawat inap di rumah sakit. Alasan tersebut untuk menutupi identitas Conan yang sebenarnya. Professor Agasa menitipkan Conan kepada Ran dengan alasan dirinya tidak terbiasa mengurus anak kecil. Awalnya Conan menolak, tetapi professor Agasa memberikan pengertian bahwa Conan bisa mencari tahu komplotan jubah hitam melalui ayah Ran yang seorang detective, yaitu Kogoro Mouri. Seperti yang kita tahu, Kogoro Mouri adalah detective swasta yang seringkali menangani kasus yang dalam pengusutan menemui kegagalan.
Kogoro Mouri tidak keberatan dengan kehadiran Conan. Namun seringkali ia dibuat berang oleh Conan saat Conan ikut-ikutan nimbrung dalam pengusutan kasus kriminal. Wajar saja, karena Conan dinilai masih anak-anak. Conan merasa ketidak percayaan Kogoro Mouri terhadap dirinya itu akan menjadi batu sandungan untuknya dalam menelusuri jejak komplotan Black Organization.
Conan makin tak yakin pada kemampuan Kogoro sebagai detective. Karena Kogoro masih sering gagal dalam menganalisis sebuah kasus. Analisisnya sering tidak tepat. Terlebih lagi Kogoro Mouri sangat menyukai mabuk-mabukan dan bertingkah sangat urakan di rumahnya. Sehingga jadi tak becus dalam menuntaskan kasus kriminal.
Sadar Kogoro Mouri tak bisa diandalkan, Conan meminta bantuan kepada professor Agasa untuk dibuatkan alat-alat bantu untuk dapat menangkap komplotan Black Organization yang telah membuatnya menjadi kecil. Professor Agasa pun menciptakan alat-alat berteknologi canggih untuk membantu Conan melacak keberadaan Black Organization. Alat-alat itu berupa dasi kupu-kupu pengubah suara dan jam tangan yang dilengkapi dengan peluru bius. Professor Agasa membuju Conan agar mau memanfaatkan Kogoro Mouri, sekaligus untuk mendongkrak reputasinya yang telah hancur berantakan karena tak pernah beres dalam memecahkan kasus kejahatan.
Sejak memiliki alat-alat canggih itu, Conan tak mau menyia-nyiakan kesempatan yang datang padanya. Ia selalu memperdayai Kogoro Mouri setiap kali menyelidiki suatu kasus. Conan membius Kogoro dengan tembakan jarum bius dari jam tangannya. Kemudian dengan menggunakan dasi pengubah suara, Conan meniru suara Kogoro mouri. Beruntung, ketidak sadaran Kogoro Mouri tak diketahui oleh banyak polisi dan orang-orang disekitar TKP. Justru semenjak Conan memanfaatkan Kogoro Mouri sebagai sarana untuk mencari keberadaan Black Organization, reputasi Kogoro semakin mengkilap. Banyak kasus besar yang berhasil dipecahkan. Dan predikat sebagai detective pecundang yang disandangnya pun secara otomatis berganti dengan pujian. Dan kondisi ini membuatnya besar kepala. Karena itulah, kalau ada orang yang menanyakan mengapadirinya selalu tertidur saat menyelidiki sebuah kasus, Kogoro Mouri selalu bertepuk dada dan mengeluarkan beribu-ribu alasan yang pada intinya mengunggulkan dirinya sendiri. Padahal, semua analisis hingga kesimpulan pada setiap kasus yang ada berasal dari pikiran Conan.
Agar Ran sebagai pengasuh Conan tidak dan rahasia mengenai penyebab mengecilnya Conan, maka professor Agasa memasukkan Conan ke kelas 1 di SD Teitan. Di sekolah itulah Conan berteman dengan 3 orang anak, yang bernama Yoshida Ayumi, Kojima Genta dan Tsuburaya Mitsuhiko. Kebetulan ketiga teman barunya juga menyukai dunia perdetektifan. Karena memiliki kesamaan minat, Conan dan kawan-kawan membentuk kelompok penyidikan yang bernama kelompok detective cilik.
Conan menyadari keberadaan ketiga teman kecilnya itu sabgat membantu dirinya dalam mengusut banyak kasus. Tak heran jika Ayumi, Genta, dan Mitsuhiko selalu menyertai petualangan Conan dimanapun berada. Tak lama kemudian, Ai Haibara ikut bergabung. Ai adalah teman sekelas Conan. Ia terdaftar sebagai siswa baru kelas 1 SD Teitan. Saat pertama kali masuk kelas, Ai terkesan pendiam dan cenderung ketus. Awalnya, teman-teman sekelasnya merasa sungkan untuk berteman dengannya. Tak sedikit dari teman-teman Conan menganggap Ai sebagai anak yang aneh dan tak mau bergaul.
Meski demikian, teman-teman Conan yang tergabung dalam kelompok detective cilik terus mendekati Ai. Mereka pun mengajak Ai untuk bergabung di kelompok detective cilik. Ai pun menanggapi ajakkan itu. Jadi, kelompok detective cilik berjumlah 5 orang.Kelompok detective cilik itu sering membantu pekerjaan polisi dalam menuntaskan kasus criminal. Salah satunya peredaran uang palsu. Pada awalnya,Conan mengira kasus itu didalangi oleh Organisasi Jubah Hitam.Maklumlah, seluruh komplotan pemalsu uang juga mengenakan baju serba hitam. Akan tetapi dugaan Conan meleset. Dari keterangan polisi, sindikat pemalsu uang itu ternyata tidak ada hubungannya dengan komplotan Jubah Hitam.
Gara-gara perkiraan Conan yang salah itulah, Ai curiga Conan pernah bersinggungan dengan Organisasi Jubah Hitam. Tak heran apabila ia makin yakin kalau Conan adalah orang pertama yang meminum obat ramuannya, APTX 4869. Dalam perjalanan pulang usai menyelesaikan kasus pemalsuan uang, dihadapan Conan secaara terang-terangan ia mengaku bahwa dialah pencipta obat APTX 4869.
Ai membongkar rahasia obat APTX 4869. Obat itu merupakan racun yang bertujuan untuk membunuh orang tanpa jejak. Tapi rupanya racun itu hanya mempengaruhi sel-sel tubuh manusia. Akibatnya, siapapun yang meminumnya, akan kembali menjadi anak-anak. Didepan mata Conan pula, Ai juga telah meminum obat APTX 4869. Dia berani membuka rahasia pribadinya. Di organisasi Jubah Hitam, Ai dikenal dengan kode nama Sherry. Sementara nama aslinya adalah Shiho Miyano.
Selidik punya selidik, Ai Haibara ternyata merupakan nama yang diberikan oleh professor Agasa. Lantas, apa hubungannya professor Agasa dengan Ai ? pertanyaan itu muncul dalam benak Conan. Tanpa berbelit-belit, Ai membeberkan pengakuan kepada Conan. Ai diadopsi oleh professor Agasa karena dirinya ditemukan tak sadarkan diri didepan rumah Conan yang bersebelahan dengan kediaman professor Agasa. Saat kejadian itu, Conan sendiri sudah dititipkan dirumah Kogoro Mouri, ayah Ran. Pertanyaannya mengapa Ai tiba-tiba pingsan didepan rumah Conan ? Ai pun bercerita panjang lebar mengenai keterlibatannya dalam organisasi Jubah Hitam. Ai bekerja sebagai ilmuan biologi di laboratorium organisasi Jubah Hitam. Ia memilih berkhianat dan melarikan diri dari organisasi Jubah Hitam, karena kakaknya yang memiliki nama samara masami Hirota dibunuh oleh petinggi organisasi Jubah hitam. Pemberian nama-nama samara itu biasa diberlakukan dalam lingkup organisasi Jubah Hitam. Sama seperti Ai, kakak Ai yang bernama Akemi Miyano juga bekerja untuk organisasi Jubah Hitam. Ia dibunuh oleh Gin, petinggi Jubah Hitam. Peristiwa pembunuhan itu membuat hati Ai terpukul. Ia menanyakan alasan mengapa kakaknya dibunuh, namun Gin tak pernah menggubrisnya.
Merasa diperlakukan semena-mena, Ai pun berhenti melakukan penelitian. Karena memboikot, Ai diborgol di ruang gas. Ai merasa hidupnya tak berarti lagi. Belum lagi sejak kematian kakaknya, Ai menjadi sebatang kara, karena sebelumnya orang tuanya dikabarkan tewas saat tengah melakukan penelitian. Orang tua Ai dan Akemi juga merupakan ilmuwan ternama. Professor Agasa pernah bertemu dengan orang tua Ai dan Akemi. Rentetan kepahitan hidup itu nyaris membuat Ai putus asa. Ai kemudian memilih menenggak racun APTX 4869, obat hasil racikkanya. Sebetulnya, ia ingin bunuh diri, tapi tubuhnya malah mengecil seperti Conan.
Setelah tubuhnya mengecil, Ai Haibara memutuskan untuk pergi kerumah Conan, karena ia tahu sebenarnya ia masih hidup. Keyakinan Ai jika Conan masih hidup itu bertumpu pada hasil penyelidikkannya sendiri. Asal tahu saja, selang tak berapa lama setelah Conan diracuni oleh Gin, komplotan Jubah Hitam membentuk tim investigasi yang bertujuan untuk memastikan apakah Conan masih hidup atau sudah mati. Ai termasuk dalam tim itu. Selama proses penyelidikkan, Ai menggeledah rumah Conan. Ia berani menyimpulkan bahwa Conan masih hiduplantaran perabotan rumah Conan masih tersusun rapi. Apalagi ia menemukan baju-baju Conan semasa kecil yang tersimpan dalam lemari tak ada di tempatnya lagi. Sedangkan baju-baju dewasanya masih tertinggal di lemari. Namun, semua temuannya yang mengarah pada keberadaan Conan itu disimpan rapat-rapat. Ai melaporkan fakta yang sebaliknya kepada petinggi komplotan Jubah Hitam. Ia mengatakan Conan benar-benar sudah mati.
c. Memburu Komplotan Black Organization
Conan benci setengah mati kepada komplotan Jubah Hitam. Di kalangan kepolisian Jepang, catatan kejahatan komplotan Jubah Hitam dipenuhi dengan kasus criminal berat. Dari kasus suap hingga pembunuhan. Tak hanya itu saja, mereka juga memproduksi senjata pembunuh. Salah satunya APTX 4869. Jaringan organisasi Jubah Hitam layaknya organisasi mafia. Mereka melakukan kejahatan dengan teramat lihai. Artinya, aksi kejahatan yang dilakukan sangat bersih, sehingga aparat kepolisian butuh kerja extra keras untuk membongkarnya. Selain melacak Black Organization, Conan juga ingin menemukan penawar dari racun APTX 4869 yang telah membuatnya menjadi anak-anak. Meski Ai yang membuat obat itu, tapi sayangnyadia belum bisa menemukan obat penawarnya. Sejauh ini hanya Black Organization yang tahu ramuan penawar obat APTX 4869.
Semua sebutan personil Black Organization memakai nama samaran berupa nama-nama minuman beralkohol seperti Gin, Vodka, Vermouth, Tequilla, Calvados, Chianti, Kir, Korn, Sherry, Bourbon, Rye, Arrack, Irish, Generic, dan Big Bos yang disebut-sebut bernama Anokata. Sesuai dengan namanya, para anggota Black Organization selalu mengenakan pakaian berwarna hitam ketika melancarkan aksinya.
Gin dikenal sebagai mesin pembunuh yang sangat kejam dan licik. Ia bahkan tak segan-segan mencabut nyawa temannya sendiri. Pisco, Akemi Miyano dan Hara Yoshiaki dibunuh tanpa mengenal kata ampun. Mengapa mereka dibunuh ? Gin menembak Pisco karena Pisco mencoba membocorkan identitas sebenarnya Ai Haibara. Karena itulah Pisco ditembak saat ditugaskan untuk menembak seseorang di Haido City Hotel. Padahal penugasan itu hanyalah perangkap dari Gin.
Seakan haus darah, Gin menghabisi nyawa anak buahnya yang mencoba membangkang atau tidak mematuhi perintahnya. Seperti yang terjadi pada Akemi Miyano, kakak Ai Haibara. Akemi dibunuh Gin karena dirinya mendesak Gin untuk melepaskan Ai dari cengkraman Black Organization. Gin sangat menginginkan Ai bekerja di organisasi Jubah Hitam, karena Ai merupakan ilmuwan yang menemukan obat awet muda dan obat pembunuh yang maha ampuh. Proyek obat-obatan rahasia itu merupakan kelanjutan penelitian dari orang tua Ai dan Akemi. Jadi wajar saja apabila Ai dan Akemi terlibat dalam Black Organization lantaran orang tua mereka juga mempunyai hubungan dengan Black Organization.
Beberapa kali Conan bertemu dengan komplotan Jubah Hitam. Dia pernah berjumpa dengan Tequilla, anggota Jubah Hitam yang tak kalah bengis dengan Gin. Tubuhnya tinggi besar. Conan bertemu dengan Tequilla saat dia menjalin komunikasi via telepon dengan Vodka.
Saat itu Tequilla berkoordinasi dengan Vodka untuk bernegosiasi dengan sejumlah pemuda. Sialnya, Conan tak bisa mengorek keterangan apapun dari mulut Tequilla karena naasnya ia mati gara-gara terkena ledakkan. Anehnya, sepatu Tequilla yang ditempeli penyadap hanya gosong, sementara tubuhnya hancur berkeping-keping.
Selain Gin, ada sosok yang tak kalah pentingnya. Dialah Chris Vineyard atau Vermouth. Perempuan yang tak lain adalah teman ibunda Conan ini adalah kekasih Gin. Meski sudah berumur, namun ia masih terlihat muda, karena meminum obat awet muda sejenis APTX 4869. Vermouth disapa “Rooten Apple”. Sapaan itu bermakana dari luar terlihat cantik, tapi padahal didalam tubuh Vermouth sudah termakan usia. Conan bertemu dengan Vermouth saat membebaskan Ai Haibara dari sekapan Pisco di Haido City Hotel. Sejak melarikan diri dari organisasi Jubah Hitam, Ai menjadi buronan Gin dan kaki tangannya. Seperti kita tahu, di Hotel itu pula Pisco ditembak mati oleh Gin. Istimewanya,Gin tidak pernah menyakiti Vermouth. Vermouth menjadi sosok yang misterius. Ia bisa menyamar sesukanya. Bahkan dirinya mengetahui identitas Conan yang tak lain adalah Shinichi.
Petualangan Conan terus berlanjut. Pernah suatu saat ia mengalami luka parah dan kritis. Gara-gara Conan terkena tembakkan seseorang yang berniat jahat disebuah batu kapur. Kejadian itu terjadi saat Conan bersama professor Agasa dan rombongan detective cilik pergi berkemah. Tanpa sengaja, Conan dan kawan-kawan sesama kelompok detective cilik memergoki seseorang yang berusaha menyembunyikan mayat didalam gua. Meski dapat diselamatkan oleh kawan-kawan ciliknya, namun akibat tembakkan itu, Conan banyak kehilangan darah dan dirawat di rumah sakit. Beruntung, Conan bisa sembuh. Kesembuhan Conan itu tak lepas dari kasih sayang Ran yang mendonorkan darahnya untuk Conan.
Kemanapun Ai Haibara berada, komplotan Jubah Hitam selalu membayanginya. Otomatis Conan pun terlibat. Maklumlah, karena Ai dan Conan selalu bersama-sama. Pada suatu saat, Ai dan Conan diikuti oleh sejumlah pria yang mengenakan pakaian hitam. Conan menduga itu adalah suruhan Gin. Memang, orang-orang tersebut adalah anggota Jubah Hitam. Salah satunya bernama Shuichi Akai atau nama samarannya adalah Rye. Patut diketahui, Rye merupakan agen FBI berdarah Jepang yang disusupkan di organisasi Jubah Hitam. Sebagai penyusup, mestinya ia mengemban misi rahasia dari FBI untuk membongkar kejahatan Black Organization. Rye ternyata adalah kekasih dari Akemi Miyano, kakak Ai Haibara. Ia sangat mencintai Akemi dan sulit melupakan Akemi yang dibunuh atas perintah Gin. Kemungkinan besar Rye mengawasi Ai hanya untuk menjaganya. Akai memiliki kemampuan menembak yang luar biasa. Dia bisa menggunakan senjata apapun.
Organisasi Jubah Hitam agaknya tak pernah tidur memburu Ai Haibara. Ai sendiri memiliki naluri yang tajam setiap kali aroma kejahatan mendekatinya. Nyaris tak kenal waktu, bahkan sewaktu Ai jatuh sakitpun komplotan Jubah Hitam menghampirinya. Pernah suatu ketika Ai terserang demam, Conan pun memanggil dokter Araide untuk mengobati Ai. Dokter Araide adalah dokter langganan Ran. Hanya saja saat dokter Araide mengobatinya, perasaan Ai menjadi tak karuan. Nalurinya pun berkata ada sesuatu yang aneh. Agaknya memang benar apa yang dirasakan Ai. Ternyata dokter Araide yang selama ini memeriksanya adalah Vermouth yang menyamar. Selama proses penyamaran, Vermouth selalu meneror dokter Araide yang asli. Vermouth mengancam menghabisi nyawa dokter Araide. Percobaan pembunuhan itu gagal dilakukan karena dokter Araide yang asli keburu diselamatkan oleh FBI. Merasa sudah aman, dokter Araide kembali terlihat batang hidungnya.
Selama sakit, Ai tak lepas pendampingan Jodie Santemilion alias Jodie Sensei atau Jodie Strarling. Jodie adalah guru bahasa Inggris tempat Ai bersekolah. Jodie sering menengok Ai karena selain Ai muridnya, Ai juga target buronan Black Organization. Setelah dirunut riwayatnya, Jodie rupanya agen FBI yang menyamar. Ia mengusung misi menyingkap kedok Black Organization dan terutama menangkap Vermouth. Hal itu dilakukan untuk membalas dendam kematian ayahnya yang dibunuh Vermouth. Jodie tahu betul penyamaran yang dilakukan oleh Vermouth, karena Vermouth mengucapkan kata “Secret mae a woman woman” (rahasia merupakan kerudung yang mempercantik wanita). Kata-kata itu diucapkan Vermouth sat membunuh ayah Jodie dan membumihanguskan rumahnya.
Jodie yang selamat dari tragedy pembunuhan itu kemudian diamankan oleh FBI untuk selamjutnya diberikan identitas dan keluarga yang baru. Jadi sangatlah wajar jika Vermouth terus dikenang Jodie sampai kapanpun. Terus terang gerak-gerik odie mengundang pertanyaan dibenak Conan. Itulah sebabnya Conan kemudian mencurigai Jordie Sensei. Kecurigaan itu berawal dari penyelidikkan Conan dan Heiji Hattori. Keduanya menduga Jodie berada ditempat kejadian perkara sewaktu Pisco menyekap hingga akhirnya tewas ditangan Gin. Pada peristiwa itulah, Conan bertemu dengan Chris Viveyard. Atau Sharon Vineyard alias Vermouth. Baik Conan dan Heiji mengendus adanya hubugan antara Jodie dan Vermoth. Apalagi saat Jodie resmi mengndurkan diri sebagai guru, dan keluar dari SD Teitan. Ran aku menemkan foto-foto dirinya, Conan, Shinichi dan Heiji.dan Heiji dibalik kaca kamar mandi. Memang Jodie dikenal sebagai guru yang baik. Sepak terjangnyapun tak pernah mengancan kehidupan Conan dkk. Untuk itulah, Conan dan Heiji menyimpulkan Jodie bukan orang jahat. Tapi, ia harus diawasi.
Terkadang, Conan dan Heiji bekerjasama dalam menangani kasus. Keduanya berduet dalam memecahkan kasus setelah Heiji berkenalan dengan Sinichi alias Conan. Heiji yang bernama lengkap Heiji Hattori adalah rival Shinichi. Keduanya sama-sama detective SMA yang diperhitungkan. Shinichi berjuluk detective dari timur, sedangkan Heiji berpredikat detective dari barat atau Kansai. Heiji ingin bertemu dengan Shinichi. Ia penasaran dengan kemampuan Shinichi yang begitu terkenal. Karena itulah Heiji mencari Shinichi. Dia bertemu dengan Sinichi saat Shinichi sudah berubah wujud menjadi Conan.
Sejauh ini, aktivitas investigasi Conan dan Ai kompak mengusut keberadaan organisasi Jubah Hitam. Kalau Conan mengincar ramuan penawar APTX 4869, Ai ingin menemukan jawaban atas orangtua dan kakaknya. Untuk itu, Ai mendatangi rumah orangtuanya. Di situ, Ai menemukan rekaman kaset yang disembunyikan di toilet. Rekaman itu disembunyikan oleh Akemi Miyano. Didalamnya terdapat isi pesan ibunda Ai, Elano Miyano. Sayangnya, pesan itu tetap saja tak bisa mengungkap misteri kematian orangtua Ai yang disebut-sebut dibunuh oleh Black Organization. Serbuan terhadap Ai seolah tak pernah berakhir. Vermouth menyuruh Calvados, sniper paling handal dalam Blasck Organization untuk melumpuhkan Ai. Tapi usaha Calvados gagal total, karena Shuichi Akai keburu meremukkan kakinya dengan tembakkan. Shuichi memang jago menembak. Tahu bahwa Shuichi adalah agen FBI, Calvados memutuskan untuk bunuh diri karena ia tidak mau rahasia Jubah Hitam terkuak.
Sedikit demi sedikit, keberadaan Shinichi yang menjelma menjadi Conan diketahui para petinggi Black Organization, termasuk Vermouth. Untuk itu, selain mengejar Ai Haibara,Vermouth dan anak buahnya juga mengincar Shinichi yang praktis tahu tentang khasiat obat APTX 4869. Itulah sebabnya, suatu saat Vermouth mengundang Shinichi dan Conan ke pesta Halloween. Surat undangan itu dialamatkan ke rumah professor Agasa. Tahu sendiri, Vermouth pernah menyamarr sebagai dokter Araide yang bolak-balik memeriksa Ai dirumah professor Agasa. Maka tak heran apabila Verrmouth kemudian mencium adanya hubungan Shinichi dan Conan. Begitu menerima undangan itu, Conan bisa menebak motivasi Vermouth. Ia menduga Vermouth ingin mengambil Ai Haibara yang tinggal di rumah professor Agasa. Untuk itulah, ia menyamar sebagai Ai. Tak hanya itu saja, Conan pun meminta Heiji untuk menjadi Shinichi. Berkat penyamaran Conan itulah, Vermouth gagal mengambil Ai Haibara yang saat itu sedang jatuh sakit. Melihat posisi Ai yang saat it uterus menerus dirongrong kawanan Jubah Hitam, Jodie Santemillion menawarkan diri untuk melindungi Ai Haibara. Anehnya, Ai justru menolak tawaran baik dari Jodie.
Petualangan Conan vs. organisasi Jubah Hitam terus berlanjut. Selain dengan Vermouth, Conan juga bersinggungan dengan Korn dan Chianti, yang juga merupakan personil Black Organization. Sepak terjang mereka baru muncul belakangan.
Serunya lagi, perseteruan yang berujung maut juga terjadi dengan Black Organization. Bahkan tak segan-segan, sesame teman saling membunuh. Adalah Rena Mizunashi, agen CIA yang menyamar dalam Black Organization membunuh Suichi Akai, yang notabene sebagai anggota agen FBI. Dalam organisasi Jubah Hitam, Rena dipanggil Kir. Ia menembak Suichi Akai atas perinttah Gin. Maklumlah, Gin akhirnya mencium gelagat Suichi Akai adalah agen rahasia yang menyamar. Meski Kir tahu, bahwa dia dan Suichi Akai adalah sama-sama agen rahasia, namun Rena alias Kir tidak perduli. Ia memegang kuat instruksi Bos CIA yang memerintahkan jikalau ada orang sekalipun itu agen rahasia yang menghalangi tugas penyamaran maka jangan piker panjang untuk bunuh dittempat.
Rena yang bernama lengkap Hidemi Hondou memiliki saudara laki-laki bernama Eisuke Hondou. Ayah mereka, Ethan Hondou juga seorang agen CIA. Dia diberitakan meninggal dalam tugas. Eisuke merupakan siswa baru di SMA Teitan. Kebetulan pula, ia sekelas dengan Ran. Tatapan matanya dan gaya bicaranya hampir mirip dengan Rena. Karena itulah sejak awal, Conan sudah mengira ada keterkaitan antara Eisuke dengan Rena. Apalagi, Eisuke punya kemampuan detective yang lumayan. Ia berguru kepada Kogoro Mouri untuk mengasah kemampuannya. Tak heran jika kemudian, dia sering berinteraksi dengan Conan. Seperti kita tahu, dimana pun Kogoro menyelidiki kasus, disitu pula Conan berada. Memang, gerak-gerik Eisuke terkesan misterius. Bahkan, Conan menghubung-hubungkan keterlibatan Eisuke dengan organisasi Jubah Hitam. Suatu ketika, Eisuke mengungkapkan isi hatinya pada Conan. Inilah saat yang mengagetkan untuk Conan. Tak disangka-sangka, Eisuke menaruh rasa cinta pada Ran. Ia bahkan berkeinginan untuk memboyong Ran ke Amerika. Eisuke sendiri ingin terbang ke Amerika untuk bergabung menjadi agen CIA. Spontan saja, Conan berusaha membendung keinginan Eisuke. Menariknya, Conan sampai buka kartu mengenai dirinya yang tak lain adalah Shinichi kepada Eisuke demi mempertahankan Ran agar tetap jatuh kepelukkannya.
d. Membongkar jaringan Mafia Black Organization
Dalam serial detective Conan, organisasi Jubah Hitam menduduki posisi antagonis. Kejahatan yang dilakukan Gin dan kawan-kawan layaknya sindikat mafia lainnya. Kasus criminal yang didalangi oleh Black Organization antara lain pemerasan, perampokan, pembunuhan, perdagangan obat-obatan berskala internasional. Maka tak heran FBI maupun CIA berlomba-lomba membongkar kejahatan dan menangkap bos komplotan Black Organization. Hanya saja, hingga kini siapa pimpinan Black Organization masih menjadi tanda Tanya. Banyak yang berspekulasi, professor Agasa-lah Big Bos Black Organization. Semetara alat-alat yang dia berikan kepada Shinichi hanyalah sarana untuk terus memantau keberadaan Shinichi. Sekali lagi, spekulasi itu baru sebatas prasangka di kalangan pecinta manga Detective Conan. Ada pula yang menyebutkan Big Bos Black Organization bernama Anokata. Sosok yang belum diketahui identitasnya.
Sejauh ini Black Organization identik dengan kebengisan Gin yang masih terlalu dominan. Penampilan Gin sangat khas. Rambutnya panjang dan selalu mengendarai mobil Porsche 356a. intuisinya sangat tajam. Punya keahlian menembak yang jitu. Dia terkenal pembunuh berdarah dingin, licik dan sadis. Sampai-sampai, ia tega mencabut nyawa anak buahnya yang membangkang perintahnya. Karena gerak-geriknya yang gesit dan penuh strategi itulah, Gin sangat sulit ditangkap.
Dimanapun berada, Gin selalu dikawal oleh Vodka. Vodka adalah pengawal setia Gin. Ia selalu memanggil Gin dengan sebutan Aniki (kakak tertua). Tidak seperti Gin, Vodka cendurung lebih mudah untuk diakali, pergerakkannya lamban jika dibanding Gin. Tak heran jika beberapa kali ia sempat nyaris tertangkap. Hanya untungnya, Gin selalu menyelamatkannya. Meski dikenal kurang cakap dalam hal bertarung, namun ia cukup memiliki nyali besar untuk membunuh.Terbukti, dia-lah yang membunuh Akemi Miyano, kakak Ai Haibara gara-gara berniat membangkang.
Diantara anggota komplotan Jubah Hitam, mungkin hanya Vermouth yang mampu menandingi kekejaman Gin. Vermouth boleh dibilang merupakan personil penting Black Organization. Identitas sebenarnya adalah Chris Vineyard atau Sharon Vineyard, aktris Amerika ternama yang mahir menyamar.perempuan yang juga kekasih Gin memiliki hubungan pertemanan dengan Yukiko Kudo, Ibunda Shinichi.Vermouth menjadi perempuan kesayangan Gin. Ia menyamar sebagai anak dari Sharon Vineyard yang sebenarnya adalah dirinya sendiri. Dia kembali muda karena meminum APTX 4869. Hal itu terbukti dari kesamaan sidik jari antara Sharon dan Chris dipeti pemakaman Sharon Vineyard. Anehnya, meski meski memburu Shinichi alias Conan, tetapi Vermouth enggan membunuh Shinichi dan Ran Mouri lantaran hutang budi. Kejadian ini berawal saat Conan dan Ran berada di London. Di sana, keduanya diburu oleh Vermouth. Dalam perburuannya, Vermouth justru dicari-cari oleh FBI. Maklumlah, Vemouth memiliki musuh bebuyutan yakni Jodie Santemillion yang juga agen FBI. Seperti biasa, Vermouth melakukan penyamaran agar jati dirinya tak diketahui oleh FBI. Sialnya, meski sudah berubah rupa, kedok Vermouth tetap ketahuan. Ia berusaha kabur, namun dirinya terpeleset dan jatuh dari lantai tiga. Untungnya, Conan dan Ran menolong Vermouth, sehingga nyawanya bisa diselamatkan. Sebagai perempuan misterius, Vermouth seringkali mengucapkan, secret make a woman woman (rahasia merupakan kerudung yang mempercantik perempuan).